Apa sih beda akhwat dengan muslimah? Itu pertanyaan teman-teman saya waktu itu. Menurut mereka, akhwat adalah wanita muslimah yang memakai jilbab selebar taplak meja, sedangkan muslimah adalah wanita Islam yang memakai jilbab gundul atau memang gundul sama sekali alias tak berjilbab. Begitulah hasil diskusi kami tengah malam itu disela-sela pekerjaan yang menumpuk diatas meja. Barangkali memang seperti itulah persepsi masyarakat terhadap komunitas akhwat.
Akhwat, dengan semua atributnya, jilbab lebar, baju panjang, rok longgar berpadu dengan celana kulot didalamnya, kaos kaki dan disempurnakan dengan manset untuk menutupi pergelangan tangan jika bajunya longgar, dipandang sebagai muslimah yang santun, bahasa yang tertata, berpendidikan agama dan dunianya, kalem dan lembut. Penampilan lahir bathin itulah yang membuat saya tertarik mendalami dunia akhwat, dan ternyata membawa pengaruh besar dalam kehidupan saya nantinya. Ternyata persepsi masyarakat tentang akhwat memang ragam seperti itu. Educated, cerdas, kalem, lembut dan murah senyum. Sekeras apapun karakter seseorang, ketika ia tersentuh hidayah dan memutar haluan hidupnya menjadi muslimah yang kaaffah, ia tiba-tiba bermetamorfosa menjadi pribadi yang lembut dan santun. Kecuali saya, saya sulit menghilangkan karakter saya sebagai pribadi yang sedikit ‘agak konyol’,suka tertawa lepas dan keras kepala.