Saturday, April 30, 2011

Bila Akhwat Jatuh Cinta (2)


Apa sih beda akhwat dengan muslimah? Itu pertanyaan teman-teman saya waktu itu. Menurut mereka, akhwat adalah wanita muslimah yang memakai jilbab selebar taplak meja, sedangkan muslimah adalah wanita Islam yang memakai jilbab gundul atau memang gundul sama sekali alias tak berjilbab. Begitulah hasil diskusi kami tengah malam itu disela-sela pekerjaan yang menumpuk diatas meja. Barangkali memang seperti itulah persepsi masyarakat terhadap komunitas akhwat.

Akhwat, dengan semua atributnya, jilbab lebar, baju panjang, rok longgar berpadu dengan celana kulot didalamnya, kaos kaki dan disempurnakan dengan manset untuk menutupi pergelangan tangan jika bajunya longgar, dipandang sebagai muslimah yang santun, bahasa yang tertata, berpendidikan agama dan dunianya, kalem dan lembut. Penampilan lahir bathin itulah yang membuat saya tertarik mendalami dunia akhwat, dan ternyata membawa pengaruh besar dalam kehidupan saya nantinya. Ternyata persepsi masyarakat tentang akhwat memang ragam seperti itu. Educated, cerdas, kalem, lembut dan murah senyum. Sekeras apapun karakter seseorang, ketika ia tersentuh hidayah dan memutar haluan hidupnya menjadi muslimah yang kaaffah, ia tiba-tiba bermetamorfosa menjadi pribadi yang lembut dan santun. Kecuali saya, saya sulit menghilangkan karakter saya sebagai pribadi yang sedikit ‘agak konyol’,suka tertawa lepas dan keras kepala.

Thursday, April 28, 2011

8 Kebaikan Yang Tiada Arti

8 Kebaikan yang Tiada Arti
     1.     Tidak ada kebaikan dalam shalat yang tidak disertai dengan khusyuk
     2.    Tidak ada kebaikan dalam puasa yang tidak disertai dengan penjagaan seluruh anggota badan dari hal-hal yang tidak bermanfaat
     3.    Tidak ada kebaikan dalam membaca Al Qur’an yang tidak disertai dengan tadabbur
     4.    Tidak ada kebaikan dalam memiliki ilmu yang tidak disertai wara’
     5.    Tidak ada kebaikan dalam harta yang tidak disertai dengan sifat pemurah
     6.    Tidak ada kebaikan dalam persaudaraan yang tidak disertai dengan sikap saling menjaga
     7.    Tidak ada kebaikan dalam kenikmatan yang tidak kekal
     8.    Tidak ada kebaikan dalam doa yang tidak disertai keikhlasan
(Ali bin Abi Thalib. ra)

Friday, April 22, 2011

Sajak Bunda


Bunda,
Aku ibarat padang ilalang
Gersang dan mengonak
Liar dalam kerasnya cadas
Tapi engkau adalah bunganya
Dan embun yang menggantung
Pada ujung-ujung daun

Bunda,
Engkau ibarat lautan teduh
Mengombak dan memercikkan bulir-bulir cinta
Engkau adalah lautan kasih

Wednesday, April 6, 2011

Almahbuhat, Orang-Orang Tercinta

Judul Buku : Almahbuhat, Orang-Orang Tercinta     
Penulis : Alia Mamduh
Penerjemah : Yulaechah Fitriyah
Penerbit : Pustaka Alvabet
Cetakan : 1, Januari 2020
Tebal :361 Hal
Harga : 55.000

       Kisah Menggugah Tentang Cinta Yang Menyembuhkan
 
       Suhaila, perempulan renta berkebangsaan Irak, terbaring koma tak berdaya disebuah rumah sakit di Paris. Dengan penuh perhatian bagai sanak saudara, para sahabat perempuannya  dari berbagai negara dan latar agama yang berbeda sukarela menunggui Suhaila di rumah sakit. Mereka memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang kepadanya. Kehadiran para sahabatnya menghidupkan kembali Suhaila melalui kisah-kisah dirinya, tentang berbagai kelebihannya, kecintaanya pada tari, anggur dan puisi ditengah kekerasan yang dialami dari sang suami.

Sunday, April 3, 2011

Zina

Zina dan Menjaga Pandangan
Kita sering mendengar kata zina hati dan zina mata, yang menimbulkan pertanyaan bahwa semua indera bisa berzina. Zina itu ada dua kategori, pertama yang menyebabkan jatuhnya hukuman (had), kedua zina yang tidak menyebabkan jatuhnya hukuman namun tetap berdosa. Zina termasuk dosa besar yang penyebutannya diiringkan dengan perbuatan syirik dan membunuh, sebagaimana firman Allah dalam surat  Al Furqan ayat 68-70,
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Friday, April 1, 2011

Beda Fikih Satu Syariat

         Beda, Tapi Satu
Saya sering mendapat pertanyaan dari teman-teman saya, apakah saya Muhammadiyah, NU, PKS, Hizbut Tahrir atau Salafy? Apakah saya shalat tarawih 23 rakaat atau 11 rakaat? Apakah saya baca yasin setiap malam Jumat? Atau yang lebih ekstrim, apakah saya boleh bersentuhan dengan sesama perempuan? Kerap saya mendapat sindiran atau kelakar dari teman-teman saya baik yang laki-laki maupun perempuan. Misalnya salah seolah teman laki-laki saya berkomentar bahwa saya hanya akan menikah dengan pria dari ‘kalangan sendiri’ yang celananya berbahan, diatas mata kaki dan berjenggot, terus yang jalannya menunduk mencari dirham jatuh. Kemudian mereka membandingkan setiap pemahaman aplikasi keislaman saya dengan apa yang mereka ketahui – sebagai ajaran turun temurun dari keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Kasih............

Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan Janjinya pasti