Tuesday, May 31, 2011

Beda Nge-take dengan Khitbah

Beda nge-take dengan Khitbah
Saya baru dengar nih istilah ‘nge-take’ dari tulisan salah satu akhwat disebuah majalah Islami. Meski sering dijumpai dalam kehidupan seharian, istilah ‘nge-take’ baru nyangkut dipikiran saya tatkala ingat beberapa aktivis maupun aktipis yang menjalani gaya hidup seperti ini.
‘Nge-take’ dalam arti bebasnya mengambil duluan atau mem-booking duluan seseorang dengan berjanji menikahi dengan kata lain si Ikhwan atau Akhwat tidak boleh menikah dengan orang lain sampai Ikhwan/Akhwat tersebut meng-khitbah secara resmi.
Istilah seperti ini tentu beda banget dengan khitbah. ‘Nge-take tentu saja tidak dibenarkan karena tidak memiliki ‘kekuatan hukum’ yang jelas, tidak ada ‘saksi’ yang melihat apakah si Ikhwan telah ‘mengikat’ dan berjanji menikahi si Akhwat. Hubungan ini berjalan secara backstreet, sembunyi-sembunyi dari pihak ketiga (kalaupun ada saksi yang men- support hubungan tersebut, pastinya yang ketiga itu adalah syaitan, hiyyyy….).

Sunday, May 22, 2011

Selamat Milad, Ukhty-ku Sayang....

19 May 2011, 10:20 PM
265200 detik lagi usiamu sudah 28 tahun. Tiga tahun lagi sudah kepala tiga. Aku tahu kamu kesal karena betapa cueknya aku pada moment-moment pentingmu. Tahun kemarin aku tidak mengucapkan selamat milad padamu, tidak kirim sms apalagi meneleponmu. Tidak juga aku komen di ‘dindingmu’. Aku tidak memberimu kejutan,  seperti yang pernah kau lakukan pada hari miladku. Tapi tahukah engkau wahai sobat? Sebenarnya aku tidak ‘benar-benar’ lupa. Saking karena aku mengingatnyalah yang membuatku lupa tahun kemarin mengucapkan selamat milad padamu. Dan aku juga malu mengucapkannya ketika ingat sudah dua hari berlalu.
Aku hanya bisa mengukir kata-kata betapa aku menyayangimu sobat, dan juga tidak berani mengirimkannya padamu, aku hanya berani ‘melapaknya’ di blog - yang aku tahu kau tidak punya waktu untuk mengunjunginya. Dan aku juga mengarang sebuah novel untukmu, judulnya ‘Cinta Bening Marie Allan Bey’, rencananya kan kubingkiskan untuk miladmu yang ke 27 atau 28, tapi seperti biasa, aku sulit menyelesaikan ending ceritaku. Sepertinya aku butuh beberapa tahun untuk bisa menyelesaikannya karena setting novel yang berbelit-belit. Barangkali bisa kupersembahkan di miladmu yang ke 1/3 abad kali ya. Seperti yang pernah kulakukan pada milad-mu yang ke-22, aku menuliskan sebuah doa khusus dalam sebuah diary mungil yang rencananya akan kubingkiskan padamu. Tapi aku malu, karena hanya sebuah diary mungil yang mampu kubeli untukmu waktu itu, dan akhirnya diary itu hanya terselip dibawah buku-buku.

Tuesday, May 3, 2011

Meminta

Memintalah maka kau akan diberi
Aku selalu meminta pada-Nya, setiap hal yang ku inginkan tanpa sungkan
Terkadang permintaanku dikabulkan, terkadang tidak

Terkadang apa yang ku dapat tidak sesuai dengan yang ku inginkan 
Terkadang aku sudah berkali-kali memohon dengan sangat, tapi tak jua diberi
Permintaan ku tak dikabulkan mungkin karena hal yang tak mungkin
Kemudian Dia ganti dengan yang lebih baik dari yang ku minta
Ia memberikan semua yang kubutuhkan bukan semua yang kuinginkan
Ia memberikanku ketenangan, ketika aku merengek minta dikabulkan
Ia memberikanku kesabaran, sambil tak henti-hentinya merayu, meminta, memohon
Aku meminta, kemudian diberi
Aku memberi, kemudian diganti berkali lipat
Aku bersabar, Ia gandakan semua keinginan
Tapi memang diri ini yang tak tahu diri
Sering lupa mengucapkan terima kasih
Tak pernah bersyukur
Selalu kufur pada nikmat yang telah diberi
Ketika diri membutuhkan-Nya lagi
Kembali merengek tanpa sungkan, lagi
Lupa kembali mengucapkan terima kasih
Namun Ia seolah tak peduli

Telaga Semeru: untuk KAMMI: SEMANGAT KELAHIRAN

Telaga Semeru: untuk KAMMI: SEMANGAT KELAHIRAN

Menuntaskan Perubahan

Menengok Ke Belakang, Sejenak
Jika saya menengok kebelakang sejenak, rasanya ingin menghakimi diri sendiri. Apa kontribusi saya dijalan dakwah ini? Amalan apa yang sudah saya lakukan? Apakah saya mengambil bagian dari jeruji panjang perjuangan ini? Apa yang sudah saya lakukan untuk agama mulia ini? Saya bukan seorang yang giat, saya bukanlah seorang yang aktif, saya orang tanpa semangat, dan tidak pernah ‘menuntaskan perubahan’ untuk diri saya sendiri, apalagi untuk jalan dakwah ini. Saya tak pernah total dalam aktivitas yang saya lakukan.
1 Mei 2011, Batam kedatangan tamu istimewa, Wakil Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Buya Mahyeldi Ansharullah. Kedatangan beliau untuk mengisi acara Jalsah Ruhiyah Akhwat yang diadakan Kaderisasi PKS Batam. Semangat dan antusiasme beliau mengingatkan saya pada awal menapaki jalan dakwah ini, semangat beliaulah yang memotivasi saya untuk ‘menuntaskan perubahan’ dalam diri saya.

Kasih............

Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan Janjinya pasti