Bisiiiiiiiing........
Konsentrasiku buyar saat mendengar lengkingan Siti bernyanyi di balkon lantai dua kos-kosan kami. Bergegas aku keluar untuk memberikan pertolongan pertama. Siti menggoyang-goyangkan kepalanya atas bawah, teriakannya semakin keras disertai tertawa cekikikan dan membanting-banting tangan ke dinding balkon. sedikit panik dan kaget kuhampiri dia yang duduk bersandar dikursi kayu.
Konsentrasiku buyar saat mendengar lengkingan Siti bernyanyi di balkon lantai dua kos-kosan kami. Bergegas aku keluar untuk memberikan pertolongan pertama. Siti menggoyang-goyangkan kepalanya atas bawah, teriakannya semakin keras disertai tertawa cekikikan dan membanting-banting tangan ke dinding balkon. sedikit panik dan kaget kuhampiri dia yang duduk bersandar dikursi kayu.
"Ada apa sih, Sit? tereak-tereak gitu? Nyanyinya nyang bener donk" tanyaku berusaha seramah mungkin meski hatiku gondok setengah mampus.
" Hatiku hancur, Mbak.....!! di hari Valintine gini aku diputusin cowokku terganteng, gila gak sih....? padahal baru jadian seminggu yang lalu" Siti nyerocos sambil menyulut rokok filter ditangan kirinya.
"Kok segitu kali, seh? pake tereak-tereak segala" pppfffuuuiihh, kirain kesurupan beneran.
Soalnya kata teman-teman Siti, dia sering kesurupan di kampungnya kalo sedang stress. Aku sering dibuat kaget oleh Siti. Ia tinggal di lantai tiga dan kamarku persis dibawah kamarnya. Jadi kalo dia teriak-teriak dan cekikikan dikamarnya, memantulnya tepat dilangit-langit kamarku. Pernah ia menangis meraung-raung dan membanting apa saja yang ada dihadapannya, kakinya dihempas-hempaskan kelantai dan carut marutpun tak ketinggalan ia semburkan dilangit-langit kamarku. Aku berteriak dari bawah menyuruhnya diam, namun ia sama sekali tak menggubris. Temannya turun menemuiku dan memberi tahu kalo Siti lagi stress karena diputusin pacarnya. Waaaaaa....
"Mbak pernah pacaran gak, sehhhh? Makanya gak ngerti perasaan aku..." Ia menyeruput rokoknya sekonyong-konyongnya. Mulutku asem membayangkan nikotin sedang menyerbu sel-sel darahnya.
Aku hanya tersenyum getir, Siti tak semegah namanya.
" Dasar jantan-jantan borak tak tau diri..." Serapah logat Melayunya keluar. Ia terus memaki-maki. Kututup pintu kamarku dan kunaikkan volume musik full 100 %, namun kalah oleh lengkingan Siti. Kucoba konsentrasi ke monitor, ujian proposalku tinggal 3 minggu lagi, namun satu bab pun belum berhasil kutulis. Tuhan....tolonglah aku....
" Hatiku hancur, Mbak.....!! di hari Valintine gini aku diputusin cowokku terganteng, gila gak sih....? padahal baru jadian seminggu yang lalu" Siti nyerocos sambil menyulut rokok filter ditangan kirinya.
"Kok segitu kali, seh? pake tereak-tereak segala" pppfffuuuiihh, kirain kesurupan beneran.
Soalnya kata teman-teman Siti, dia sering kesurupan di kampungnya kalo sedang stress. Aku sering dibuat kaget oleh Siti. Ia tinggal di lantai tiga dan kamarku persis dibawah kamarnya. Jadi kalo dia teriak-teriak dan cekikikan dikamarnya, memantulnya tepat dilangit-langit kamarku. Pernah ia menangis meraung-raung dan membanting apa saja yang ada dihadapannya, kakinya dihempas-hempaskan kelantai dan carut marutpun tak ketinggalan ia semburkan dilangit-langit kamarku. Aku berteriak dari bawah menyuruhnya diam, namun ia sama sekali tak menggubris. Temannya turun menemuiku dan memberi tahu kalo Siti lagi stress karena diputusin pacarnya. Waaaaaa....
"Mbak pernah pacaran gak, sehhhh? Makanya gak ngerti perasaan aku..." Ia menyeruput rokoknya sekonyong-konyongnya. Mulutku asem membayangkan nikotin sedang menyerbu sel-sel darahnya.
Aku hanya tersenyum getir, Siti tak semegah namanya.
" Dasar jantan-jantan borak tak tau diri..." Serapah logat Melayunya keluar. Ia terus memaki-maki. Kututup pintu kamarku dan kunaikkan volume musik full 100 %, namun kalah oleh lengkingan Siti. Kucoba konsentrasi ke monitor, ujian proposalku tinggal 3 minggu lagi, namun satu bab pun belum berhasil kutulis. Tuhan....tolonglah aku....
1 comment:
Pagi..............
Besok aku pinjam contoh proposal seniormu yahhhh...
Jangan lupa bawa hari Kamis di kelas Bu Santi Mery
ocreeeee....
Kareeeeeen.
Post a Comment