Sunday, April 25, 2010

Taujih Ruhiyah

                                                Sifat Orang-Orang Yang Sujud

“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.” (Al A’raaf:206)
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (Ar Ra’d:15)
Setiap saat semua makhluk sujud dan tunduk pada Allah, bertasbih menyebut Asma-Nya. Setiap detik, makhluk hidup datang menghadap-Nya, baik dalam keadaan su’ul khatimah maupun khusnul khatimah. Bisakah kita menghitung seberapa kali kita tunduk dan sujud kepada-Nya? Seberapa kalikah kita dapat mengingat-Nya?.
Saudaraku,
Jika kita tak mampu ihsan dalam beribadah, rasakanlah seolah-olah Allah melihat kita, agar kita benar-benar khusyu dalam sujud-sujud panjang kita. Adapun sifat-sifat orang-orang yang sujud ada beberapa hal, seperti yang terkutip dalam sebuah buku inspiratif – Taujih Ruhiyah. Lalu apakah sujud-sujud kita termasuk dalam ciri-ciri tersebut?
1.      Sujud yang lama
Diceritakan, bahwa sujud Rasulullah SAW dalam setiap shalatnya sama dengan lamanya orang yang membaca Al Quran sebanyak lima puluh ayat, atau sekitar 10 menit. Coba kita kalikan berapa puluh rakaat Rasulullah SAW shalat dalam sehari? Dapatkah kita meneladaninya?
2.      Sensitive dan mudah menangis.
Orang yang sujudnya khusyu sangat sensitive bila dibacakan ayat-ayat suci. Hatinya sangat lembut dan mudah tergugah. Ia mudah menangis apabila diingatkan akan siksa neraka maupun akan nikmatnya syurga. Ia mudah menangis karena takut Allah dan selalu mengharapkan ridho-Nya, ia akan menangis menahan kerinduan untuk bertemu dengan Sang Pencipta dan kekasih hati, Rasulullah SAW.
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (Maryam:58)
“Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu”. (Al Israa’:107-109)
3.      Ia selalu bertasbih dan bertahmid kepada Allah SWT
Bibirnya selalu menggumamkan asma-Nya, baik dalam waktu lapang, sempit, senang, susah maupun dalam waktu sibuk dan waktu luang.
“Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud  seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (As Sajdah:15-16)
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az Zumar:9)
4.      Selalu menjaga qiyamullailnya, di sepertiga malam terakhir. Pada waktu-waktu semua makhluk tertidur lelap, ia mengambil momen istimewa tersebut untuk ber-khalwat, berdua hanya dengan Allah.
5.      Ia selalu mencari karunia dan keridhaan Allah. Segala sesuatu yang dilakukannya hanya untuk mengharapkan karunia dan ridha dari Allah.
6.      Ia termasuk orang-orang yang berbai’at
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (At taubah:111-112).

Saudaraku,
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang sujud, dalam barisan orang-orang pilihan, diantaranya adalah:
1.      Ingatlah dosa-dosa masa lalu
Ingat akan dosa-dosa masa lalu kita adalah cara yang paling baik untuk mengingatkan kita akan dahsyatnya hari pembalasan, sehingga kita senantiasa memperbaharui tobat dan menyesali perbuatan kita di masa lampau.
2.      Ingat amal-amal shalih
Mengingat amalan shalih dapat meningkatkan semangat ibadah kita. Mengingat amalan-amalan shalih kita bukanlah bertujuan untuk menuai pujian dan mengharapkan imbalan dari makhluk, melainkan hanya mengharapkan ridha dari Allah semata.
3.      Ingat amalan-amalan orang-orang shalih
Mengingat amalan-amalan para sahabat Rasul SAW, para tabiin, ulama dan salafus shaleh dapat meningkatkan volume dan frekuensi amalan ibadah kita. Berpedoman pada orang-orang shalih seperti Umar Bin Khattab yang sangat mudah tersentuh hatinya disaat dibacakan ayat-ayat Allah, atau Bilal Bin Rabah yang mempunyai amalan khusus selalu menjaga wudhunya sehingga Rasulullah SAW dapat mendengar suara terompahnya di syurga. Meskipun kita tak bisa sebaik dan se tawadhu mereka, tapi ingatlah bahwa Allah akan melihat usaha kita.
4.      Mintalah beberapa kebutuhan dunia dan yakin Allah akan mengabulkannya.
Meminta hal-hal yang bersifat dunia dan tak berlebihan itu boleh-boleh saja. Misalnya meminta kepada Allah agar diberikan jodoh yang shaleh dan shalehah, agar diberikan rezeki yang baik-baik, anak yang sehat, dan selalu yakin Allah pasti akan mengabulkannya dengan cara yang tak terduga.
5.      Takut akan su’ul khatimah
Setiap orang pasti sangat mengharapkan akhir yang baik atau khusnul khatimah. Maka ia akan selalu berusaha untuk mencapai derajat takwa agar termasuk dari orang-orang yang telah dijanjikan syurga oleh Allah.
6.      Berharap agar terus bertahan dalam hidayah
Inilah yang paling sulit, mempertahankan keimanan. Hidayah itu seperti kuda liar, tergantung bagaimana kita menjinakkannya. Jika kita membiarkan hati kita kosong atau futur secara perlahan-lahan, maka lama-lama ia akan terbiasa lalai dan akhirnya menyepak meninggalkan kita. Maka orang-orang shalih selalu berdoa agar hidayah itu tetap menaungi hidup mereka.
(Suplemen iman yang disarikan dari tausiyah Ummi Royyan-Taujih Ruhiyah) 

No comments:

Kasih............

Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan Janjinya pasti