“Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.”
(Al A’raaf:206)
“Hanya kepada
Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan
kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu
pagi dan petang hari.” (Ar Ra’d:15)
Setiap saat semua makhluk sujud
dan tunduk pada Allah, bertasbih menyebut Asma-Nya. Setiap detik, makhluk hidup
datang menghadap-Nya, baik dalam keadaan su’ul khatimah maupun khusnul
khatimah. Bisakah kita menghitung seberapa kali kita tunduk dan sujud
kepada-Nya? Seberapa kalikah kita dapat mengingat-Nya?.
Saudaraku,
Jika kita tak mampu ihsan dalam
beribadah, rasakanlah seolah-olah Allah melihat kita, agar kita benar-benar
khusyu dalam sujud-sujud panjang kita. Adapun sifat-sifat orang-orang yang
sujud ada beberapa hal, seperti yang terkutip dalam sebuah buku inspiratif –
Taujih Ruhiyah. Lalu apakah sujud-sujud kita termasuk dalam ciri-ciri tersebut?
1.
Sujud yang lama
Diceritakan, bahwa sujud Rasulullah
SAW dalam setiap shalatnya sama dengan lamanya orang yang membaca Al Quran
sebanyak lima puluh ayat, atau sekitar 10 menit. Coba kita kalikan berapa puluh
rakaat Rasulullah SAW shalat dalam sehari? Dapatkah kita meneladaninya?
2.
Sensitive dan mudah menangis.
Orang yang sujudnya khusyu sangat sensitive
bila dibacakan ayat-ayat suci. Hatinya sangat lembut dan mudah tergugah. Ia mudah
menangis apabila diingatkan akan siksa neraka maupun akan nikmatnya syurga. Ia mudah
menangis karena takut Allah dan selalu mengharapkan ridho-Nya, ia akan menangis
menahan kerinduan untuk bertemu dengan Sang Pencipta dan kekasih hati,
Rasulullah SAW.
“Mereka itu adalah
orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan
Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan
telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada
mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (Maryam:58)
“Katakanlah:
"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan
mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti
dipenuhi. Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka
bertambah khusyu”. (Al Israa’:107-109)
3.
Ia selalu bertasbih dan bertahmid
kepada Allah SWT
Bibirnya selalu menggumamkan
asma-Nya, baik dalam waktu lapang, sempit, senang, susah maupun dalam waktu
sibuk dan waktu luang.
“Sesungguhnya orang
yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila
diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi
pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan
mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta
mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (As
Sajdah:15-16)
“(Apakah kamu hai
orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu
malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Az Zumar:9)
4.
Selalu menjaga qiyamullailnya, di sepertiga malam
terakhir. Pada waktu-waktu semua makhluk tertidur lelap, ia mengambil momen
istimewa tersebut untuk ber-khalwat, berdua hanya dengan Allah.
5.
Ia selalu mencari karunia dan keridhaan Allah. Segala
sesuatu yang dilakukannya hanya untuk mengharapkan karunia dan ridha dari
Allah.
6.
Ia termasuk orang-orang yang berbai’at
“Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang
yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang
sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang
memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (At
taubah:111-112).
Saudaraku,
Ada beberapa cara yang bisa kita
lakukan agar kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang sujud, dalam
barisan orang-orang pilihan, diantaranya adalah:
1.
Ingatlah dosa-dosa masa lalu
Ingat akan dosa-dosa masa lalu kita adalah cara yang
paling baik untuk mengingatkan kita akan dahsyatnya hari pembalasan, sehingga
kita senantiasa memperbaharui tobat dan menyesali perbuatan kita di masa
lampau.
2.
Ingat amal-amal shalih
Mengingat amalan shalih dapat meningkatkan semangat
ibadah kita. Mengingat amalan-amalan shalih kita bukanlah bertujuan untuk
menuai pujian dan mengharapkan imbalan dari makhluk, melainkan hanya
mengharapkan ridha dari Allah semata.
3.
Ingat amalan-amalan orang-orang shalih
Mengingat amalan-amalan para sahabat Rasul SAW, para
tabiin, ulama dan salafus shaleh dapat meningkatkan volume dan frekuensi amalan
ibadah kita. Berpedoman pada orang-orang shalih seperti Umar Bin Khattab yang
sangat mudah tersentuh hatinya disaat dibacakan ayat-ayat Allah, atau Bilal Bin
Rabah yang mempunyai amalan khusus selalu menjaga wudhunya sehingga Rasulullah
SAW dapat mendengar suara terompahnya di syurga. Meskipun kita tak bisa sebaik
dan se tawadhu mereka, tapi ingatlah bahwa Allah akan melihat usaha kita.
4.
Mintalah beberapa kebutuhan dunia dan yakin Allah
akan mengabulkannya.
Meminta hal-hal yang bersifat dunia dan tak
berlebihan itu boleh-boleh saja. Misalnya meminta kepada Allah agar diberikan
jodoh yang shaleh dan shalehah, agar diberikan rezeki yang baik-baik, anak yang
sehat, dan selalu yakin Allah pasti akan mengabulkannya dengan cara yang tak
terduga.
5.
Takut akan su’ul khatimah
Setiap orang pasti sangat mengharapkan akhir yang
baik atau khusnul khatimah. Maka ia akan selalu berusaha untuk mencapai derajat
takwa agar termasuk dari orang-orang yang telah dijanjikan syurga oleh Allah.
6.
Berharap agar terus bertahan dalam hidayah
Inilah yang paling sulit, mempertahankan keimanan. Hidayah
itu seperti kuda liar, tergantung bagaimana kita menjinakkannya. Jika kita
membiarkan hati kita kosong atau futur secara perlahan-lahan, maka lama-lama ia
akan terbiasa lalai dan akhirnya menyepak meninggalkan kita. Maka orang-orang
shalih selalu berdoa agar hidayah itu tetap menaungi hidup mereka.
(Suplemen iman yang disarikan dari tausiyah Ummi Royyan-Taujih Ruhiyah)
(Suplemen iman yang disarikan dari tausiyah Ummi Royyan-Taujih Ruhiyah)
No comments:
Post a Comment