Thursday, June 9, 2011

Ayo.... Selamatkan Bumi !

LET’S HEAL THE WORLD 

Kayaknya kata-kata tersebut bagi sebagian orang sudah membosankan untuk dibaca. Bagaimana tidak, pengulasan tentang global warming sudah dimuat dihampir semua media cetak, elektronik, dan para blogger pun tak ketinggalan mengkampanyekan dan mengajak semua penduduk dunia untuk menyelamatkan bumi yang kian gersang ini. Sungguh ajakan yang menggiurkan dan positif.     
Menyelamatkan kehidupan !

Lalu kenapa saya mengulas ini lagi? Berita itu seperti tai ayam (……) awalnya heboh (apalagi kalo ayamnya buang hajat di teras rumah, ih… seisi rumah bakalan heboh nih), panas (benarkan? Sentuh aja kalo tak percaya) dan ramai orang membicarakannya. Setelah itu adem ayem dan hanya segelintir orang yang “istiqomah” memperingatkannya. Tahun kemarin, saya mendapat email bejibun soal pemanasan global ini, sungguh saya sangat berterima kasih kepada sobat-sobat yang meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu.
Kepedulian kita terhadap lingkungan hidup sangat minim. Padahal banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk kelestarian lingkungan hidup. Contoh sederhananya adalah menghemat pemakaian listrik. Hemat listrik dapat menghemat beribu-ribu kilogram karbondioksida pertahun. Saya pernah menegur seorang teman karena lampu kamarnya tidak pernah mati siang malam, padahal kamarnya yang terletak dilantai dua terang benderang. Ketika saya tegur, jawabannya membuat saya mengernyitkan kening berlipat-lipat, “Kan kita bayar sewa kos?”, kemudian ketika saya mematikan dispenser yang sedang tidak diperlukan air panasnya, ia ngomel, “Kenapa dimatikan? Lagian yang bayar listriknya kan juga Ibu Kos……”.

Duuuhhh… hari gini masih ada akhwat yang ‘gagap’ isu pemanasan global. Global warming adalah pembicaraan umum dan anak kelas 1 Es De pun mengetahuinya. Efek dari pemanasan global banyak diulas dimedia massa dan bahkan banyak film-film asing yang mengangkat isu tersebut ke layar lebar. Pernahkan nonton film “The Day The World Stool Still” yang dibintangi oleh Keanu Reeves atau film dengan judul “Sign” dan “Taken”? Meski ketiga film tersebut menceritakan pengambilalihan bumi oleh “makhluk asing”, tapi intinya pengambilalihan tersebut karena manusia tidak bisa menjaga bumi dengan baik.
Salah satu efek pemanasan global yang kita rasakan nyata saat ini adalah bumi yang kian panas. Kalaupun ditengarai dengan kipas angin, tidaklah cukup mengusir panas. Musim yang tidak bisa ditebak dan cuaca yang tidak menentu. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa dinegara kita ini antara tahun 1970 – 2000, terjadi kenaikan suhu tahunan antara 0,2 – 1 derajat celcius yang menyebabkan menurunnya produksi pangan, peningkatan kasus gizi yang buruk, diare, kerusakan wilayah pesisir akibat banjir dan badai dan pola distribusi dan serangga sebagai vector penyakit (ingat kan pertumbuhan ulat bulu di pulau Jawa? Hampir sama padat dengan jumlah penduduknya.
Nah, apa usaha kecil yang bisa kita lakukan untuk mewariskan bumi yang sehat untuk anak cucu kita puluhan tahun mendatang? Ada banyak hal yang kita anggap sepele padahal merupakan investasi besar kita dunia akhirat:
  1. Hemat listrik. Pembangkit listrik berbahan fosil/bahan bakar merupakan polutan terbesar, penyumbang 37% total emisi CO2 atau 23 trilyun ton emisi CO2 per tahun. Mematikan alat elektronik jika sudah tidak digunakan dapat menyelamatkan kehidupan. Hal praktis yang bisa kita lakukan misalnya tidak mengeringkan pakaian dengan mesin cuci (kan bumi sudah panas, 1-4 jam pakaian sudah kering jika dijemur dengan panas matahari), mencabut charger HP dari colokan listrik jika sudah tidak diperlukan lagi. Mematikan lampu sewaktu tidur. Tidur dalam gelap jauh lebih sehat. Survey membuktikan, tidur dalam keadaan terang dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Rendahnya kadar melatonin saat tidur dapat meningkatkan resiko kanker payudara! 
  2. Pilih alat elektronik yang hemat listrik. 
  3. Jika memungkinkan, berjalan kaki lebih sehat ketimbang mengendari kendaraan pribadi. Namun jika tidak memungkinkan alangkah lebih bijaknya jika kita memanfaatkan kendaraan umum. Kendaraan yang menggunakan 7,8 liter bahan bakar per 100 km yang menempuh jarak 16.000 km, menyumbangkan emisi 3 ton CO2 keudara pertahunnya. 
  4. Kurangi penggunaan kantong plastic. Sampah plastic membutuhkan ratusan tahun agar bisa diuraikan oleh tanah dan sampah plastic juga mencemarkan lingkungan dan pencemaran air tanah. Mengurangi sampah 10 % saja dapat mengurangi 600 kg karbondioksida diudara. 
  5. Mendaur ulang sampah kertas. Meningkatnya demand akan kertas menyebabkan penebangan liar, pembakaran hutan, dan berkurangnya jumlah pohon dibumi yang dapat merusak ekosistem. Penghematan kertas bisa mengurangi 1200 kg karbondioksida. 
  6. One man one tree, sepertinya adalah langkah kecil berikutnya. 1 orang menanam 1 pohon saja bisa menghisap 1 ton karbondioksida sepanjang umur pohon tersebut.
So sobat, ayo kita mengambil peran dalam melestarikan lingkungan hidup untuk kita wariskan pada anak cucu kita kelak. Satu langkah kecil berarti bagi banyak makhluk hidup. Hari Bumi tanggal 22 April atau 05 Juni Hari Lingkungan Hidup, mari kita sambut tahun depan dan lakukan langkah kecil itu mulai dari sekarang. 
Tidak ada kata terlambat 
(Dari berbagai sumber)

No comments:

Kasih............

Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan Janjinya pasti