Tuesday, June 28, 2011

Maaf.....

How easy to forgive, but it's hard to forget.
The hardest thing to say is, 'Forgive and forget me...!'

Saya berharap, sangat berharap sekali bisa melupakan semua kisah antara saya dan dia, berharap ikut menguap pada teh hangat yang mengepul didepan saya. Saya sudah memastikan diri, saya telah memafkannya berkali-kali. Memaafkan semua sikap dia yang menyakiti. Tapi sungguh, meski mudah memaafkan, tapi sulit untuk melupakan. Memaafkan tanpa melupakan kesalahan tentulah bukan maaf yang tulus. Memaafkan dengan melupakan semua 'tentang dia' tentulah bukan maaf yang ikhlas. Tapi memaafkan dan melupakan kesalahan dengan tidak melupakan 'tentang dia' tentulah maaf yang kudus. Tapi butuh waktu lama untuk bisa melupakan kesalahan dia, sementara dalam beberapa kesempatan saya harus bertatap muka dengannya.

Saya selalu berkata pada sahabat-sahabat saya, engkau boleh menyakiti saya dengan kata-kata, tapi setelah itu jangan acuhkan saya!. 

Saya tipe orang sensitif, mungkin. Jika kata-kata yang tak berkenan, dalam 'luar batas' yang wajar, saya anggap angin lalu. Tapi jika sikap yang menyakitkan, semisal sikap acuh dan tak peduli, saya sulit menerima, apalagi jika saya sudah berusaha memperbaiki hubungan itu dengan mengabaikan perasaan saya sendiri tapi masih 'diacuhkan', meski saya mudah memaafkan, tapi sangat sulit untuk melupakan. Dan secara otomatis muncul gap yang tak diinginkan. Saya berusaha memperbaiki hubungan saya dengan teman saya itu, tapi dia terlalu pasif, dan pasrah dengan nasib pertemanan kami. Meski kami bukan sahabat dekat, tapi kami pernah berkawan dekat dan berbagi canda tawa.



Ia berkali-kali menyakiti saya dengan sikapnya. Pada akhirnya saya harus hijrah. Ia berkali-kali mengacuhkan dan mendiamkan jika ia tak menyukai sesuatu tentang saya. Padahal ia yang ngotot mengajak saya hijrah bersamanya. Hari ini, setelah berhari-hari saya mencoba menghisab diri, saya dilanda perasaan ENTAH. Ya Allah, maafkan hamba jika tidak pernah tulus pada saudari hamba ini. Ya Allah, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba, ampuni hamba.

Mencoba untuk tulus

No comments:

Kasih............

Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan Janjinya pasti